Minggu, 16 Oktober 2011

Pemberian Pakan KADO


TATA LAKSANA PEMBERIAN PAKAN KAMBING DAN DOMBA
A.    Pemberian Pakan.
Pemberian pakan yang terdiri dari rumput belum dapat memenuhi kebutuhan zat-zat makanan untuk Kambing/Domba. Hal ini di sebabkan kualitas/mutu rumput yang pada umunya rendah. Oleh sebab itu kambing dan domba di beri pakan yang tersusun dari campuran rumputan, daun kacang-kacangan, sisa pertanian, dedak dan bungkil-bungkilan lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan mineral dan perangsang nafsu makan maka perlu di berikan garam dapur dan air minum yang bersih dapat diberikan setiap hari
B. Pengolahan Hijauan Sebelum di Berikan ke Ternak.
 Pemberian hijauan makanan ternak dalam keadaan segar lebih disenangi oleh ternak.
Namun untuk beberapa jenis hijauan/daun, pemberian dalam bentuk segar ada yang tidak disenangi dan terkadang mengandung racun yang mana dapat berakibat fatal yaitu kematian pada ternak.
• Oleh karenanya maka jenis hijauan seperti tersebut diatas perlu diolah/diproses agar kandungan racunnya dapat dihilangkan atau dikurangi. Misalnya daun singkong dan daun glirisida.
• Ada beberapa cara sederhana dan murah yang dapat dilakukan peternak. Cara tersebut yaitu :
- dilayukan /dibiarkan satu malam.
- dijemur dibawah sinar matahari
• Dengan cara ini diharapkan racun dan bau tersebut dapat di kurangi dan ternak lebih menyenangi.
• Setelah di proses biasanya daun tersebut disenangi dan dapat di berikan secara bebas pada ternak.
• Pemberian secara bebas akan memberikan pertumbuhan yang lebih cepat karena hijauan tersebut bernilai tinggi bentuk kandungan gizinya
C. Bahan Pakan untuk Ternak.
Zat makanan yang diperlukan oleh kambing atau Domba adalah protein dan energi. Zat makanan ini dapat di peroleh dari makanannya. Oleh karena itu pembagian bahan pakan ternak dibagi menjadi dua golongan yaitu bahan pakan sumber Energi dan sumber Protein.
Bahan Pakan Sumber Energi :
- Biji-bijian : Padi-padian, Jagung dan Shorghum
- Dedak : Dedak Padi, Jagung dan Dedak Sorghum.
-Umbi-umbian : Umbi Ketela Rambat, Ketela Pohon dan Onggok
- Hijauan : Rumput-rumputan.
Bahan Pakan Sumber Protein:
- Hijauan: Gliricida, turi, lamtoro, centrocema, kacang- kacangan & sisa pertanian
(daun kacang dan daun lamtoro)
-Biji-bijian: bungkil kedele, biji kapas, ampas tahu, ampas kecap.

D. Bahan Pakan Ternak dan Pemberiannya.
• Kambing atau Domba sebagai ternak hidup lainnya membutuhkan makanan setiap harinya.
• Makan tersebut digunakan untuk :
-Kebutuhan harian agar dapat hidup
- Untuk produksi (agar dapat menjadi besar dan gemuk dan mengahsilkan air susu yang banyak).
- Kebutuhan untuk berproduksi ( kawin, bunting beranak dan menyusui)
• Namun demikan jumlah patokan umum bahan makanan yang di perlukan adalah 10% dari berat bandannya.
• Sebagai contoh ternak dengan berat badan 25 Kg membutuhkan hijauan seberat 2,5 Kg adalah :

10/100 X 25 Kg = 2,5 Kg.

• Bila di perhitungan dengan jumlah hijauan yang tidak dimakan maka jumlah yang harus di sediakan harus lebih besar dari 2,5 Kg.
• Sisa hijauan yang biasa di makan, karena hijauan yang di berikan sudah tua, tidak disenangi adalah sekitar 50 % dari pemberian.
• Oleh sebab itu pemberian hijauan harus dua kali yaitu :
 2 X 2,5 Kg = 5 Kg/ekor/hari. 

MANAJEMEN PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
DOMBA-KAMBING
A. Perawatan Ternak
Perawatan merupakan salah satu bagian daripada pemeliharaan ternak yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Beberapa perawatan penting yang harus dilakukan secara rutin dalam pemeliharaan ternak yaitu domba kambing antara lain:
1). Memandikan
Ternak yang tidak pernah dimandikan, maka bulunya akan kotor, gembel dan lembab terutama domba yang tidak pernah dicukur bulunya. Keadaan seperti ini merupakan tempat yang baik untuk bersarangnya kuman penyakit, parasit dan jamur yang dapat membahayakan terhadap kesehatan ternak. Tujuan memandikan ternak yaitu untuk menjaga kesehatan ternak dari kuman penyakit, parasit dan jamur yang bersarang dalam bulu. Ternak yang dimandikan tampak lebih bersih, menarik dan lebih sehat. Sebaiknya ternak dapat dimandikan secara rutin untuk jantan seminggu sekali sedangkan betina dapat dimandikan sebulan sekali. Dalam memandikan ternak jantan dapat di dalam kandang atau dapat dilakukan di luar kandang atau di tempat pemandian (sumur dan kolam renang), sedangkan ternak betina dimandikan di dalam kandang sekaligus untuk sanitasi kandang.
2). Pencukuran bulu
Domba yang tidak pernah dicukur bulunya akan menjadi gembel dan akan sulit untuk dibersihkan, kondisi bulu yang seperti ini merupakan tempat yang baik untuk bersarangnya penyakit, parasit dan jamur yang dapat membahayakan kesehatan ternak. Tujuan dilakukan pencukuran yaitu untuk menjaga kesehatan dari kuman penyakit, parasit-parasit luar (ekto parasit) seperti kutu serta penyakit kulit lainnya yang disebabkan oleh jamur. Selain untuk pencegahan penyakit, pencukuran juga dilakukan untuk memperindah domba terutama pejantan. Pada betina, seluruh rambut yang menempel di badan dipotong sedangkan pada jantan biasanya disisakan pada bagian leher (jenggot) dan punggung bagian depan untuk menambah kesan kejantanan dan keindahan ternak.Sebelum dicukur sebaiknya domba dimandikan terlebih dahulu agar dalam pelaksanaan pencukuran lebih mudah. Pencukuran dapat dilakukan setahun 1 sampai 2 kali pada betina, sedangkan pada pejantan dilakukan setiap 3 sampai 4 bulan karena pejantan harus selalu kawin dan jika rambutnya panjang akan mengganggu aktivitas perkawinan, juga mengurangi keindahan. Pencukuran yang pertama dilakukan pada waktu domba telah berumur lebih dari 6 bulan agar domba tidak stress.
3). Pembutrikan
Pembutrikan merupakan kegiatan khusus dalam perawatan anak jantan dan jantan muda serta jantan dewasa. Pembutrikan merupakan pemotongan bulu disekitar tanduk khusus untuk domba garut jantan. Bulu disekitar tanduk dipotong sampai bersih karena bulu disekitar tanduk tersbut akan tumbuh dengan baik dan cepat sehingga dapat menghambat daripada pertumbuhan tanduk, karena tanduk dan bulu akan berebutan makanan, sehingga dengan dilakukan pembutrikan ini tanduk akan tumbuh dengan cepat. Anak jantan mulai dibutrik pada umur satu bulan dan selanjutnya dibutrik setiap bulan untuk mempercepat proses pertumbuhan tanduk. Pada domba garut perawatan tanduk merupakan hal yang penting karena dapat mempengaruhi daya jual domba tersebut. Selain untuk mempercepat pertumbuhan tanduk, khususnya pada pejantan dewasa akan menyebabkan kerusakan pada tanduk yaitu tanduk akan mudah keropos dan pecah dan apabila diadukan maka tanduk akan pecah.
4). Pemotongan kuku
Pemotongan kuku merupakan salah satu dari kegiatan perawatan kesehatan DOKA. Kuku yang panjang akan mengganggu proses pertumbuhan anak, karena anak akan berjalan dengan tidak wajar akibat terganggu oleh kuku. Cara berjalan yang tidak wajar tersebut akan terus terbawa sampai dewasa, hal ini akan menurunkan nilai jual. Pada DOKA dewasa, pemotongan kuku juga merupakan langkah preventif terhadap kemungkinan terjangkitnya penyakit kuku (pododermatitis) akibat banyak terselipnya kuman-kuman penyakit pada sela-sela kuku. Selain itu kuku yang panjang terutama pada jantan akan mengganggu proses perkawinan karena pejantan tidak bisa berdiri secara sempurna. Jika kuku tersebut patah maka akan mengakibatkan luka dan infeksi. Pemotongan kuku pada anak dimulai sejak anak berumur 6 bulan dan selanjutnya dilakukan seperti pada induk betina dan pejantan, yaitu 3-6 bulan sekali.
5). Pemberian telur dan madu
Pemberian telur dan madu ini khusus dilakukan pada domba pejantan pemacek, dengan tujuan untuk meningkatkan stamina, menjaga kesehatan dan memperbanyak sel telur yang dihasilkan. Pemberian telur ini biasanya diberikan setelah jantan melakukan perkawinan atau pada saat menjelang pejantan tersebut akan turun lapang (diadukan). Dosis pemberian yaitu 1 telur dicampur dengan madu sebanyajk 3 sendok teh, dan pemberiannya dengan cara dicekokkan.
6). Perbaikan dan pemeliharaan tanduk
Perbaikan tanduk ini jarang dilakukan. Perbaikan tanduk hanya akan dilakukan jika terdapat domba jantan yang tanduknya tidak simetris atau tanduknya rapat sampai menusuk ke lehernya, maka tanduk tersebut segera untuk diperbaiki. Cara perbaikan tanduk masih bersifat tradisional yaitu dengan cara tanduknya dibakar dengan mengggunakan bara api. Sebelum dilakukan pembakaran tanduk, tanduk tersebut diolesi dengan menggunakan kecap yang telah dicampur dengan minyak. Tujuan pemberian kecap dan minyak pada saat pembakaran yaitu agar tanduk tidak terbakar dan gosong. Pembakaran tanduk ini biasanya dengan menggunakan obor, dimana api ditiup-tiupkan pada bagian tanduk yang akan diperbaiki. Prinsip dari pembakaran tersebut yaitu hanya untuk membuat tanduk tidak keras (agar empuk) pada saat diperbaiki (ditarik), jadi dalam proses pembakarannya api diusahakan hanya menghangatkan tanduk saja, api tidak boleh terus mengenai tanduk. Setelah dibakar dan tanduk terasa sudah empuk maka tanduk ditarik atau diperbaiki dengan menggunakan tangan atau besi yang berlubang. Perbaikan tanduk dilakukan pertama kali pada saat ternak mencapai umur minimal 1 tahun (SP).

0 komentar:

Posting Komentar