TATA LAKSANA PEMBERIAN PAKAN KAMBING DAN DOMBA
A.
Pemberian Pakan.
Pemberian pakan yang terdiri dari rumput belum dapat memenuhi kebutuhan
zat-zat makanan untuk Kambing/Domba. Hal ini di sebabkan kualitas/mutu rumput
yang pada umunya rendah. Oleh sebab itu kambing dan domba di beri pakan yang
tersusun dari campuran rumputan, daun kacang-kacangan, sisa pertanian, dedak
dan bungkil-bungkilan lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan mineral dan perangsang
nafsu makan maka perlu di berikan garam dapur dan air minum yang bersih dapat
diberikan setiap hari
B. Pengolahan Hijauan Sebelum di
Berikan ke Ternak.
Pemberian hijauan makanan ternak
dalam keadaan segar lebih disenangi oleh ternak.
Namun untuk beberapa jenis hijauan/daun, pemberian dalam bentuk segar ada yang tidak disenangi dan terkadang mengandung racun yang mana dapat berakibat fatal yaitu kematian pada ternak.
Namun untuk beberapa jenis hijauan/daun, pemberian dalam bentuk segar ada yang tidak disenangi dan terkadang mengandung racun yang mana dapat berakibat fatal yaitu kematian pada ternak.
• Oleh karenanya
maka jenis hijauan seperti tersebut diatas perlu diolah/diproses agar kandungan
racunnya dapat dihilangkan atau dikurangi. Misalnya daun singkong dan daun
glirisida.
• Ada beberapa cara
sederhana dan murah yang dapat dilakukan peternak. Cara tersebut yaitu :
- dilayukan
/dibiarkan satu malam.
- dijemur dibawah
sinar matahari
• Dengan cara ini
diharapkan racun dan bau tersebut dapat di kurangi dan ternak lebih menyenangi.
• Setelah di proses biasanya daun tersebut disenangi dan dapat di berikan secara bebas pada ternak.
• Setelah di proses biasanya daun tersebut disenangi dan dapat di berikan secara bebas pada ternak.
• Pemberian secara
bebas akan memberikan pertumbuhan yang lebih cepat karena hijauan tersebut
bernilai tinggi bentuk kandungan gizinya
C. Bahan Pakan untuk Ternak.
Zat makanan yang diperlukan oleh kambing atau Domba adalah protein dan
energi. Zat makanan ini dapat di peroleh dari makanannya. Oleh karena itu
pembagian bahan pakan ternak dibagi menjadi dua golongan yaitu bahan pakan
sumber Energi dan sumber Protein.
Bahan Pakan Sumber Energi :
Bahan Pakan Sumber Energi :
- Biji-bijian :
Padi-padian, Jagung dan Shorghum
- Dedak : Dedak
Padi, Jagung dan Dedak Sorghum.
-Umbi-umbian : Umbi
Ketela Rambat, Ketela Pohon dan Onggok
- Hijauan : Rumput-rumputan.
- Hijauan : Rumput-rumputan.
Bahan Pakan Sumber Protein:
- Hijauan:
Gliricida, turi, lamtoro, centrocema, kacang- kacangan & sisa pertanian
(daun kacang dan daun lamtoro)
(daun kacang dan daun lamtoro)
-Biji-bijian:
bungkil kedele, biji kapas, ampas tahu, ampas kecap.
D. Bahan Pakan Ternak dan Pemberiannya.
• Kambing atau Domba
sebagai ternak hidup lainnya membutuhkan makanan setiap harinya.
• Makan tersebut digunakan untuk :
• Makan tersebut digunakan untuk :
-Kebutuhan harian
agar dapat hidup
- Untuk produksi
(agar dapat menjadi besar dan gemuk dan mengahsilkan air susu yang banyak).
- Kebutuhan untuk berproduksi ( kawin, bunting beranak dan menyusui)
- Kebutuhan untuk berproduksi ( kawin, bunting beranak dan menyusui)
• Namun demikan
jumlah patokan umum bahan makanan yang di perlukan adalah 10% dari berat
bandannya.
• Sebagai contoh ternak dengan berat badan 25 Kg membutuhkan hijauan seberat 2,5 Kg adalah :
• Sebagai contoh ternak dengan berat badan 25 Kg membutuhkan hijauan seberat 2,5 Kg adalah :
10/100 X 25 Kg = 2,5 Kg.
• Bila di perhitungan dengan jumlah
hijauan yang tidak dimakan maka jumlah yang harus di sediakan harus lebih besar
dari 2,5 Kg.
• Sisa hijauan yang biasa di makan,
karena hijauan yang di berikan sudah tua, tidak disenangi adalah sekitar 50 %
dari pemberian.
• Oleh sebab itu pemberian hijauan
harus dua kali yaitu :
MANAJEMEN PERAWATAN DAN
PEMELIHARAAN
DOMBA-KAMBING
A. Perawatan Ternak
Perawatan merupakan salah satu bagian daripada pemeliharaan ternak yang tidak
dapat diabaikan begitu saja. Beberapa perawatan penting yang harus dilakukan
secara rutin dalam pemeliharaan ternak yaitu domba kambing antara lain:
1). Memandikan
Ternak yang tidak pernah dimandikan, maka bulunya akan kotor, gembel dan
lembab terutama domba yang tidak pernah dicukur bulunya. Keadaan seperti ini
merupakan tempat yang baik untuk bersarangnya kuman penyakit, parasit dan jamur
yang dapat membahayakan terhadap kesehatan ternak. Tujuan memandikan ternak
yaitu untuk menjaga kesehatan ternak dari kuman penyakit, parasit dan jamur
yang bersarang dalam bulu. Ternak yang dimandikan tampak lebih bersih, menarik
dan lebih sehat. Sebaiknya ternak dapat dimandikan secara rutin untuk jantan
seminggu sekali sedangkan betina dapat dimandikan sebulan sekali. Dalam
memandikan ternak jantan dapat di dalam kandang atau dapat dilakukan di luar kandang
atau di tempat pemandian (sumur dan kolam renang), sedangkan ternak betina
dimandikan di dalam kandang sekaligus untuk sanitasi kandang.
2). Pencukuran bulu
Domba yang tidak pernah dicukur bulunya akan menjadi gembel dan akan sulit
untuk dibersihkan, kondisi bulu yang seperti ini merupakan tempat yang baik
untuk bersarangnya penyakit, parasit dan jamur yang dapat membahayakan
kesehatan ternak. Tujuan dilakukan pencukuran yaitu untuk menjaga kesehatan
dari kuman penyakit, parasit-parasit luar (ekto parasit) seperti kutu serta
penyakit kulit lainnya yang disebabkan oleh jamur. Selain untuk pencegahan
penyakit, pencukuran juga dilakukan untuk memperindah domba terutama pejantan.
Pada betina, seluruh rambut yang menempel di badan dipotong sedangkan pada
jantan biasanya disisakan pada bagian leher (jenggot) dan punggung bagian depan
untuk menambah kesan kejantanan dan keindahan ternak.Sebelum dicukur sebaiknya
domba dimandikan terlebih dahulu agar dalam pelaksanaan pencukuran lebih mudah.
Pencukuran dapat dilakukan setahun 1 sampai 2 kali pada betina, sedangkan pada
pejantan dilakukan setiap 3 sampai 4 bulan karena pejantan harus selalu kawin
dan jika rambutnya panjang akan mengganggu aktivitas perkawinan, juga
mengurangi keindahan. Pencukuran yang pertama dilakukan pada waktu domba telah
berumur lebih dari 6 bulan agar domba tidak stress.
3). Pembutrikan
Pembutrikan merupakan kegiatan khusus dalam perawatan anak jantan dan
jantan muda serta jantan dewasa. Pembutrikan merupakan pemotongan bulu
disekitar tanduk khusus untuk domba garut jantan. Bulu disekitar tanduk dipotong
sampai bersih karena bulu disekitar tanduk tersbut akan tumbuh dengan baik dan
cepat sehingga dapat menghambat daripada pertumbuhan tanduk, karena tanduk dan
bulu akan berebutan makanan, sehingga dengan dilakukan pembutrikan ini tanduk
akan tumbuh dengan cepat. Anak jantan mulai dibutrik pada umur satu bulan dan selanjutnya
dibutrik setiap bulan untuk mempercepat proses pertumbuhan tanduk. Pada domba
garut perawatan tanduk merupakan hal yang penting karena dapat mempengaruhi
daya jual domba tersebut. Selain untuk mempercepat pertumbuhan tanduk,
khususnya pada pejantan dewasa akan menyebabkan kerusakan pada tanduk yaitu
tanduk akan mudah keropos dan pecah dan apabila diadukan maka tanduk akan
pecah.
4). Pemotongan kuku
Pemotongan kuku merupakan salah satu dari kegiatan perawatan kesehatan
DOKA. Kuku yang panjang akan mengganggu proses pertumbuhan anak, karena anak
akan berjalan dengan tidak wajar akibat terganggu oleh kuku. Cara berjalan yang
tidak wajar tersebut akan terus terbawa sampai dewasa, hal ini akan menurunkan
nilai jual. Pada DOKA dewasa, pemotongan kuku juga merupakan langkah preventif
terhadap kemungkinan terjangkitnya penyakit kuku (pododermatitis) akibat banyak
terselipnya kuman-kuman penyakit pada sela-sela kuku. Selain itu kuku yang
panjang terutama pada jantan akan mengganggu proses perkawinan karena pejantan
tidak bisa berdiri secara sempurna. Jika kuku tersebut patah maka akan
mengakibatkan luka dan infeksi. Pemotongan kuku pada anak dimulai sejak anak berumur
6 bulan dan selanjutnya dilakukan seperti pada induk betina dan pejantan, yaitu
3-6 bulan sekali.
5). Pemberian telur dan
madu
Pemberian telur dan madu ini khusus dilakukan pada domba pejantan pemacek,
dengan tujuan untuk meningkatkan stamina, menjaga kesehatan dan memperbanyak
sel telur yang dihasilkan. Pemberian telur ini biasanya diberikan setelah
jantan melakukan perkawinan atau pada saat menjelang pejantan tersebut akan
turun lapang (diadukan). Dosis pemberian yaitu 1 telur dicampur dengan madu
sebanyajk 3 sendok teh, dan pemberiannya dengan cara dicekokkan.
6). Perbaikan dan
pemeliharaan tanduk
Perbaikan tanduk ini jarang dilakukan. Perbaikan tanduk hanya akan
dilakukan jika terdapat domba jantan yang tanduknya tidak simetris atau
tanduknya rapat sampai menusuk ke lehernya, maka tanduk tersebut segera untuk diperbaiki.
Cara perbaikan tanduk masih bersifat tradisional yaitu dengan cara tanduknya
dibakar dengan mengggunakan bara api. Sebelum dilakukan pembakaran tanduk,
tanduk tersebut diolesi dengan menggunakan kecap yang telah dicampur dengan
minyak. Tujuan pemberian kecap dan minyak pada saat pembakaran yaitu agar
tanduk tidak terbakar dan gosong. Pembakaran tanduk ini biasanya dengan
menggunakan obor, dimana api ditiup-tiupkan pada bagian tanduk yang akan
diperbaiki. Prinsip dari pembakaran tersebut yaitu hanya untuk membuat tanduk
tidak keras (agar empuk) pada saat diperbaiki (ditarik), jadi dalam proses
pembakarannya api diusahakan hanya menghangatkan tanduk saja, api tidak boleh
terus mengenai tanduk. Setelah dibakar dan tanduk terasa sudah empuk maka
tanduk ditarik atau diperbaiki dengan menggunakan tangan atau besi yang
berlubang. Perbaikan tanduk dilakukan pertama kali pada saat ternak mencapai
umur minimal 1 tahun (SP).
0 komentar:
Posting Komentar