BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Kartografi adalah ilmu dan teknik pembuatan
peta (Prihandito, 1989). Proses kartografi adalah proses grafis sampai sebuah
gambar menjadi peta yang terlihat informative (map composition).
Bahan kartografi semua bahan yang secara
keseluruhan atau sebagian menggambarkan bumi atau benda angkasa dalam semua
skala, termaksud peta dan gambar rencana dalam 2 dan 3 dimensi; peta
penerbangan, pelayaran, dan angkasa; bola peta bumi; diagram balok; belahan;
foto udara, satelit, dan foto ruang angkasa ; atlas; gambar udara selayang
pandang, dan sebagainya.
Menurut ICA (International Cartographic
Association), yaitu yang dimaksud peta adalah gambaran unsur-unsur permukaan
bumi (yang) berkaitan dengan permukaan bumi) dan benda-benda angkasa.
B. Dasar teori
Peta adalah gambaran permukaan bumi dua
dimensi dalam bidang datar yang mempunyai koordinat dan diskalakan. Peta Rupa
bumi yang di dalamnya menggambarkan tentang informasi kebumian, seperti jenis
penggunaan lahan yang digambarkan dalam simbol piktorial, abstrak dan asosiasi.
Secara
sederhana simbol dapat di artikan sebagai suatu gambar atau tanda yang
mempunyai arti atau makna tertentu. Simbol dalam suatu peta memegang peran yang
sangat penting bahkan dalam peta-peta khusus ataupun peta tematik, dalam
hal ini simbol adalah informasi utama untuk menunjukkan tema suatu peta.
C. Tujuan
Ø Melatih
keterampilan kami ( saya ) dalam menggambar berbagai kenampakan/fenomena atau
simbol yang terdapat pada suatu peta.
Ø Melatih
ketelitian menggambar
D. Waktu
dan hari praktikum
Ø Hari
Kamis
Ø Jam
16:00 s/d Selesai.
BAB II
PROSEDUR KERJA
A. Alat
dan Bahan
Di dalam penyalinan
peta kita harus mempersiapkan alat-alat sebagai berikut:
Ø Kertas
peta
Ø Kertas
kalkir
Ø Pulpen
rafido
Ø Cetak
sablon
Ø Ruler
panjang
Ø Klier
kayu / pewarna
Ø Gunting
/ silet
Ø Isolasiban
Setelah
kita menggunakan alat dan bahannya dengan lengkap barulah kita mengerjakan
dengan hati-hati untuk menjaga kerapian dan keindahan peta yang akan kita
salin.
B. Cara
kerja
Ø Siapkan
alat yang diperlukan ( alat gambar dan tulis ) termasuk peta yang akan disalin.
Ø Letakkan
terlebih dahulu guide map atau gambar yang akan disalin di atas landasan
( bidang datar atau meja ) dengan menggunakan selotip atau pelekat, kemudian di
atasnya diletakkan kertas kalkir yang akan dipergunakan untuk menyalin peta
atau gambar tersebut.
Ø Periksalah
dengan teliti kenampakan yang ada pada peta atau kenampakan tersebut, apabila
anda cermati, kenampakan tersebut dapat dibagi menjadi tiga.
Ø Mulailah
menyalin peta dengan teliti, penggambaran utama kenampakan garis dan area
dengan memperhatikan rapido atau drawing pen yang berukuran apa saja yang
diperlukan.
C. Langkah
kerja
Ada 7 langkah kerja
dalam penyalinan peta secara rinci dijelaskan sebagai berikut :
1. Menempel
peta pada meja
2. Menempel
kalkir di atas peta
3.
Garis
pinggir
4. Membuat
garis pada batas wilayah peta
5. Membuat
nama-nama / wilayah pada peta
6. Membuat
judul peta
7. Membuat
legenda
1. Menempel
peta pada meja
Dengan menempel peta
pada meja agar peta kalkir itu seimbang serasi agar hasil penyalinan peta itu sama
dan menggunakan isolasi untuk menempel, isolasi itu harus dipotong terlebih
dahulu, untuk sementara lengketkan beberapa kali ke bagian tangan, gunanya
untuk mengurangi kelengketan pada peta sehingga sewaktu dibuka tidak sobek.
2. Menempel
kalkir di atas peta
Setelah peta
dilengketkan pada meja, tempelkan kalkir di atas peta tersebut atau menimpa
kertas peta yang sudah si tempel untuk mempermudah penyalinan peta.
3. Garis
pinggir
Membuat garis
pinggir itu mengikuti garis pinggir yang ada pada peta dengan menggunakan pulpen khusus ( rafido ) yang berukuran 0,8
dan 0,3 untuk mengikuti garis pinggir yang bergandeng dan sejajar.
4. Membuat
garis pada batas-batas wilayah
Di
dalam membuat garis pada batas wilayah peta dengan menggunakan pulpen rafido
yang berukuran 0,5 untuk batas wilayah dan 0,3 untuk batas laut, mengikuti
batas-batas yang terlihat di kertas kalkir.
5. Membuat
nama-nama wilayah pada peta
Setelah
selesai membuat batas-batas wilayah dan batas-batas laut, membuat nama-nama
wilayah atau bagian –bagian nama wilayah kota menggunakan cetak sablon dan juga
pulpen rafido yang berukuran besar.
6. Membuat
judul
Di
dalam penyalinan peta itu harus membuat judul peta atau membuat nama wilayah
mana yang akan kita buat, dan membuat judul di bagian paling atas dengan menggunakan cetak sablon yang berukuran besar
dan pulpen rafido yang berukuran 0,5 dan
0,8.
7. Membuat
legenda
Membuat legenda di
bagian kanan atas membuat nama-nama bagian wilayah dan kotak petunjuk, dengan
menggunakan cetak sablon berukuran kecil dan pulpen rafido 0,3.
BAB III
PEMBAHASAN
Ketelitian
penggambaran adalah acara pertama pada praktikum Kartografi Dasar ini. Tujuan
dari praktikum ini adalah melatih kemampuan mahasiswa dalam menggambar berbagai
kenampakan atau fenomena atau simbol di mana simbol tersebut dapat berupa
titik, garis, ataupun bentukan-bentukan keruangan.
Pada acara I yaitu ketelitian penggambaran
peta ini dititikberatkan pada ketelitian dan pemahaman kenampakan peta. Pada
praktikum pertama ini mahasiswa ditugaskan untuk menyalin peta atau lebih baik
disebut menjiplak peta dari sebuah peta pandu atau guide map ke dalam kertas HVS dan kertas kalkir yang disediakan.
A. Analisa Hasil
Ø Pada
saat kita menarik garis pada peta, sesudah menarik garis dengan rol, rolnya
jangan digeser tapi diangkat karena tintanya akan berceceran.
Ø Dalam
memakai rafido setelah setelah dipakai langsung ditutup kembali kalau tidak
rafido akan mengering, jangan pernah dijatuhkan karena matanya bias patah.
Ø Nama-nama
yang akan dibuat terlebih dahulu dibuat dengan sablon sehingga saat pewarnaan
lebih mudah.
B.
Manfaat
Ø Kami dapat meningkatkan pengetahuan kami dalam hal kartografi
dan tugas seorang kartografi.
Ø Kami dapat menambah pengetahuan serta melatih keterampilan kami
dalam menggambar berbagai kenampakan atau fenomena atau simbol (dapat berupa
simbol titik, garis, area) yang terdapat dalam suatu peta.
Ø Kami dapat menambah pengetahuan dan melatih ketelitian
penggambaran kami.
Ø Jika seorang kartografer sering membuat peta maka dia akan mudah
dalam mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari
Ø Kartografer dapat meningkatkan seni dalam membuat peta, karena
seni itu sangat penting dan diperlukan dalam pembuatan peta
Ø Melatih kartografer dalam menjaga alat dan bahan agar tidak
rusak karena seperti yang kita ketahui bahwa alat tersebut sangatlah sensitife.
C.
Kemudahan
Ø Mudah untuk diwarnai
Ø Mudah untuk pembuatan nama kota
Ø Mudah dalam pembuatan legenda
D.
Kesulitan
Dalam melaksanakan segala kegiatan dalam
usahanya selalu terdapat kesulitan-kesulitan baik dari segi pribadi maupun
penunjang lainnya. Oleh itu merupakan suatu pertanda ketidaksempurnaan manusia,
namun dalam hal ini kita terus berupaya untuk menyempurnakan segala hal yang
kita kerjakan sehingga menghasilkan sesuatu yang memuaskan. Adapun kesulitan
kami dalam melaksanakan praktikum kartografi “Menyalin Peta”
adalah
Ø Memindahkan peta ke dalam kertas kalkir
Ø Mencari batas kota, melakukan penggambaran dengan waktu yang
lama dan dengan usaha mencapai ketelitian dalam menggambar yang sedikit lambat,
sehingga penggunaan waktu sedikit lebih lama.
Ø kesulitan menerjemahkan fenomena pada gambar sehingga kerap kali
terjadi kesalahan penerjemahan objek.
BAB IV
KESIMPULAN
1. Kartografi
adalah ilmu tentang pembuatan peta
2. Peta adalah
gambaran abstrak yang ada kaitannya dengan permukaan bumi dan benda-benda
angkasa yang digambarkan.
3. Pada peta,
terdapat beberapa kenampakan yaitu: kenampakan titik, garis, dan keruangan.
4. Pada
penggambaran peta diperlukan ketelitian, citra rasa seni yang tinggi,
keterampilan, dan ketersediaan sarana.
5. Penggunaan
sarana pada saat pembuatan peta haruslah secermat mungkin, sehingga hasil yang
didapatkan akan berkualitas.
6. Peta yang
baik adalah peta yang bias dipahami dan digunakan oleh pemakai peta (map user).
BAB V
LAMPIRAN
Adapun yang kami lampirkan
sebagai berikut :
Ø Peta
panduan
Ø Peta
dalam kertas kalkir yang sudah siap kami salin.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdi,A wahab. 2010. Pengantar kartografi. Fakultas keguruan ilmu pendidikan UNSYIAH.
Banda Aceh.
Halim, Yusron. 1996. kartografi Dasar. Fakultas Geografi UGM. Yogyakarta.
Irwanto. 2010. Panduan praktikum kartografi. Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan
UNSYIAH. Banda Aceh.
0 komentar:
Posting Komentar