PENGAMBILAN DAN PENGIRIMAN SAMPEL RABIES
1.PENGAMBILAN SAMPEL
a. Pengambilan Sampel Darah
Pengambilan darah ditujukan untuk mendapatkan serum sebagai bahan untuk
pemeriksaan kandungan antibodi rabies dari hewan yang telah divaksinasi. Darah
anjing sebanyak 1 – 2 ml diambil dari vena femoralis kaki belakang atau vena
saphena kaki depan dengan menggunakan spuit steril berukuran 2,5 ml. Spuit yang
tela berisi darah kemudian dibiarkan pada suhu luar sampai terjadi pemisahan
antara serum dan bekuan sel darah. Cairan serum yang sudah terpisahkan dari
bekuan darah ini kemudian dipindahkan ke dalam tabung gelas/plastik (tabung
venoject/ampul) yang steril. Tabung yang berisi cairan serum tadi kemudian
disimpan dalam boks/kotak dengan suhu dingin (berisi batu es), atau langsung
dimasukkan ke dalam freezer suhu -20ºC sampai serum tersebut digunakan atau
diuji. Sebelum digunakan untuk pengujian, cairan serum diinaktivasi terlebih
dahulu dengan cara menempatkan tabung berisi serum tadi pada mesin penghangat
air (waterbath) dengan suhu 56ºC untuk selama 30 menit.
b. Pengambilan Sampel Otak Anjing
Pengambilan otak anjing ditujukan untuk mendapatkan bagian dari otak
(dasar cerebellum, hippocampus, cortex dan medulla oblongata) sebagai bahan uji
untuk pemeriksaan adanya virus rabies pada hewan tersangka. Otak anjing diambil
dengan cara sebagai berikut: kepala anjing yang telah mati dipotong dengan
menggunakan pisau tajam pada bagian lehernya (antara tulang leher pertama
dengan tulang kepala) sehingga terlihat foramen occipitale. Dengan menggunakan
sedotan limun (straw) berdiameter 5 mm, sedotan limun tadi ditusukkan (sambil
diputar-putar) ke kepala melalui foramen occipitale tadi dengan arah ke bagian
mata. Selanjutnya sedotan limun ditarik kembali keluar secara perlahan. Pada
ujung sedotan limun tadi akan diperoleh bagian jaringan jaringan otak (dasar
cerebellum, hippocampus, cortex dan medulla oblongata).
Bagian sedotan limun yang mengandung jaringan otak kemudian dipotong dan dimasukkan ke dalam tabung gelas/plastik yang berisi bahan pengawet (formalin atau 50% gliserin dalam PBS). Tabung tersebut kemudian diberi tanda (nomor spesimen, jenis spesimen, spesies, bahan pengawet, lokasi dan tanggal pengambilan, pemilik anjing dll). Tabung tadi kemudian disimpan dalam boks/kotak dengan suhu dingin (berisi batu es), atau di freezer pada suhu -20 °C sampai dilakukan pengujian. Untuk tabung sampel yang berisi bahan pengawet formalin, boks/kotak penyimpanan tidak perlu dingin/berisi batu es.
Bagian sedotan limun yang mengandung jaringan otak kemudian dipotong dan dimasukkan ke dalam tabung gelas/plastik yang berisi bahan pengawet (formalin atau 50% gliserin dalam PBS). Tabung tersebut kemudian diberi tanda (nomor spesimen, jenis spesimen, spesies, bahan pengawet, lokasi dan tanggal pengambilan, pemilik anjing dll). Tabung tadi kemudian disimpan dalam boks/kotak dengan suhu dingin (berisi batu es), atau di freezer pada suhu -20 °C sampai dilakukan pengujian. Untuk tabung sampel yang berisi bahan pengawet formalin, boks/kotak penyimpanan tidak perlu dingin/berisi batu es.
2. PENGIRIMAN SAMPEL
A. Pengepakan.
Kaleng (pertama) yang berisi kepala dimasukkan ke dalam kaleng ke dua
yang lebih besar. Diantara ke dua kaleng diberi es batu atau dry ice. Jumlah es
batu atau dry ice disesuaikan dengan jarak dan lama waktu pengiriman ke
laboratorium dan besar kaleng ke dua disesuaikan dengan jumlah es batu my ice
yang akan dipergunakan. Setelah itu kaleng ke dua ditutup rapat-rapat dan
diberi tanda pengenal.
Botol yang berisi potongan jaringan dengan bahan pengawet lain atau
formalin 10% yang telah ditutup rapat-rapat dan tidak bocor dimasukkan kedalam
kantong plastik yang berfungsi sebagai pembungkus, pencegah terlepasnya tutup
dan pencegah perluasan kebocoran. Selanjutnya bahan pemeriksaan dimasukkan
kedalam kaleng atau kotak yang tidak tembus air dan tahan banting. Bahan
pemeriksaan dalam bahan pengawet glycerin akan lebih baik kalau dikirim dalam
thermos atau peti berisi es atau dry ice.
Botol yang berisi potongan jaringan yang tidak dengan pengawet glycerin
atau formalin, dibungkus dalam kantong plastik dan dimasukkan dalam kaleng atau
kontainer tertutup, selanjutnya bahan pemeriksaan tadi dimasukkan dalam thermos
atau peti yang berisi es batu atau dry ice.
Satu copy surat pengantar specimen perlu disertakan dengan pengiriman
bahan pemeriksaan dan paket diberi tulisan "paket ini berisi bahan
pemeriksaan penyakit yang disangka anjing gila (rabeis)". Alamat
laboratorium yang dituju dan alamat pengirim ditulis dengan jelas.
B. Pengiriman.
Sepesimen diusahakan secepat mungkin sampai dilaboratorium yang
terdekat dan mam memeriksa rabies melalui kurir, atau dikirim secara kilat.
Bahan pemeriksaan yang tidak dengan bahan pengawet dan preparat yang difixasi
dengan aceton dikirim dengan.
a. Pengiriman Sampel Serum
Bila pengujian serum harus diperiksa pada laboratorium penguji yang
lokasinya cukup jauh, maka sampel serum harus dikirim dalam keadaan dingin dan
aman agar sampel serum tidak rusak, dengan cara sebagai berikut: tabung yang
berisi sampel serum ditempatkan pada rak tabung yang kokoh (tidak mudah lepas),
lalu rak tabung tadi disimpan dalam boks/kotak kedap dan dingin (berisi batu es
atau es kering/dry ice) dengan ukuran yang cukup dan diperkirakan jumlah batu
es/es kering dapat membuat sampel serum tetap dingin sampai di tempat tujuan.
Bila dikhawatirkan terjadi goncangan yang dapat membuat pecahnya tabung serum,
maka tabung serum dapat terlebih dahulu dibungkus dengan kapas/bahan lainnya
(sebagai pelindung goncangan). Kotak pengiriman sampel serum diberi tanda/label
yang jelas, termasuk alamat pengirim dan tempat tujuan.
b. Pengiriman Sampel Otak
Bila pengujian serum harus diperiksa pada laboratorium penguji yang
lokasinya cukup jauh, maka sampel otak harus dikirim dalam keadaan dingin dan
aman agar sampel otak tidak rusak dan tidak tercecer mengkontaminasi
lingkungan, dengan cara sebagai berikut: tabung gelas/plastik yang berisi
sampel otak pertama dibungkus dengan kapas/bahan lainnya (sebagai pelindung
goncangan) dan kemudian tabung tersebut dimasukkan ke dalam kotak yang lebih
besar dan kokoh atau kaleng. Kaleng tersebut kemudian dibungkus kapas/kain
secukupnya dan dimasukkan ke dalam kotak yang lebih besar (boks es atau
stereoform) yang berisi bahan pendingin (batu es atau es kering/dry ice). Kotak
tersebut diberi tanda, selain jenis spesimen, spesies, bahan pengawet, lokasi
dan tanggal pengambilan, pengirim dll, juga ditulis “BAHAN BIOLOGIS BERBAHAYA –
RABIES”. Untuk tabung sampel yang berisi bahan pengawet formalin, boks/kotak
penyimpanan tidak perlu dingin. Perlu diperhatikan bahwa tabung, kaleng
penyimpan tabung atau boks tidak boleh bocor dan tetap utuh selama dalam
pengiriman.
DIAGNOSA LABORATORIUM
1. BAHAN PEMERIKSAAN.
Bahan
pemeriksaan untuk mendiagnosa rabies dapat berupa diantaranya ialah:
•
Saluran kepala
•
Otak.
•
Preparat pada objek gelas.
•
Kelenjar ludah.
Pada otak dapat diambil untuk pemeriksaan rabies adalah Hippocampus,
Cortex cerebri dan cerebellum. Untuk pemeriksaan diperlukan spesimen sebanyak
masing-masing 3 gram atau lebih.
Diagnosa
rabies secara laboratorium didasarkan atas :
a.
Penemuan badan negri (negri body)
b.
Penemuan antigen
c.
Penemuan virus (isolasi)
Antigen, badan negri dan
virus banyak ditemukan pada sel saraf (neuron) sedangkan kelenjar ludah dapat
mengandung antigen dan virus tetapi badan negri tidak selalu dapat ditemukan
pada kelenjar ludah anjing.
Adanya kontaminasi pada specimen dapat mengganggu pemeriksaan dan
khususnya untuk ”isolasi virus” pengiriman harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga kelestarian hidup virus dalam specimen tetap terjamin sampai ke
laboratorium.
Cara
diagnosis rabies secara laboratoris dapat dilakukan dengan :
Ø Mikroskopis untuk melihat dan menemukan badan negri, yakni pewarnaan cepat
Sellers, FAT (Fluorescence Antibody Technique) dan histopatologik.
Ø Antigen-antibody reaksi dengan uji virus nertralisasi, gel agar
presipitasi atau reaksi peningkatan komplemen dan FAT Isolasi virus secara
biologis pada mencit atau in vitro pada biakan jaringan diikuti identifikasi
isolat dengan cara pewarnaan FAT atau uji virus netralisasi.
Fluorescent Antibody Technique (FAT) untuk penggunaan didalam
mikrobiologi telah diperlihatkan pertama kali oleh Coons, at all pada tahun
1942. sebelumnya telah diperkenelka penandaan protein antibodi dengan zat warna
yang dapat berfluoresensi.
Fluoresensi merupakan pemancaran sinar oleh atom atau molekul setelah terlebih dahulu disinari. Zat warna yang dapat befluoesensi disebut fluorokrom. Pada dasarnya teknik fluoresen antibodi ini merupakan kombinasi cara-cara imunologis dan pewarnaan. Adanya antigen akan diperlihatkan dengan perantaraan antibodi yang telah disenyawakan dengan fluorkrom.
Fluoresensi merupakan pemancaran sinar oleh atom atau molekul setelah terlebih dahulu disinari. Zat warna yang dapat befluoesensi disebut fluorokrom. Pada dasarnya teknik fluoresen antibodi ini merupakan kombinasi cara-cara imunologis dan pewarnaan. Adanya antigen akan diperlihatkan dengan perantaraan antibodi yang telah disenyawakan dengan fluorkrom.
Antibodi yang telah ditandai dengan fluorokrom disebut “conjugate”.
Conjugate ini akan bereaksi dengan antigen spesifik dan dapat dilihat dibawah
mikroskop fluoresen. Prinsip dari uji ini adalah terbentuknya ikatan antara
antigen (virus rabies) dengan spesifik antibodi virus rabies yang telah
dikonjugasi dengan zat fluorescen sehingga tampak agregat yang berpendar hijau
(fluorescensi) pada sampel yang diamati dengan menggunakan mikroskop
flurorescen.
2. Cara Membuat Preparat
Preparat sentuh.
Buat potongan bagian otak yang dikehendaki 2-3 mm taruh diatas suatu
gelas objek (atau scalpel, atau sendok es kream atau septula) dengan bidang
sayatan menghadap keatas. Dengan gelas objek yang lain sentuh dengan sedikit
penekanan bidang Bayman tadi, 3 sentuhan pada setiap gelas objek, lalu langsung
dimasukan kedalam pewarna sellers.
Preparat ulas.
Taruh potongan kecil jaringan otak yang dikehendaki ditengah suatu
gelas objek kira-kira berjarak ¼ panjang gelas objek dari salah satu sisi
panjangnya. Ambil gelas objek dari salah satu sisi panjangnya. Ambil gelas
objek yang lain, tekankan pada jaringan dan gerakan ke ujung yang lain sehingga
¾ gelas objek terlapisi dengan bahan pemeriksaan secara merata lalu langsung
dimasukkan ke dalam pewarna seller.
Preparat putar.
Taruh potongan sebesar kacang kedelai jaringan otak yang dikehendaki
ditengah suatu gelas objek, dengan gerakan berputar, dengan tusuk gigi atau
gelas objek guling-gulingkan dan sisa yang tidak melekat digelas objek dibuang
lalu langsung dimasukkan ke dalam pewarna sellers.
Kelenjar ludah.
Kelenjar ludah penting artinya untuk mengetahui resiko pengigitan,
karena itu perlu disertakan sebagai bahan pemeriksaan. Cara mengambil kelenjar
ludah yaitu kepala diletakkan terbalik, yakni bagian ventral menghadap ke atas.
Buat sayatan kulit dari cabang mendibula ke leher, kuakkan sayatan kulit
kesamping, maka akan terlihat urat daging, jaringan ikat longgar,
lymphoglandula submaxilaris dan kelenjar ludah submaxilaris.
Kelenjar ludah submaxilaris terletak diujung belakang mandibula,
dibelakang dan dibawah lymphoglandula submaxilaris, berwarna kuning atau
oranye, berbentuk elip dan terbungkus oleh kapsul.
Keluarkan kelenjar ludah dan masukkan dalam botol spesimen yang berisi
bahan pengawet gliserin. Tutup kontainer rapat-rapat dan simpan dalam keadaan
dingin.
Tanda
pengenal perlu disertakan/ditempelkan pada kontainer yang berisi bahan
pemeriksaan. Tanda pengenal berisi: Nama jaringan/organ, bahan
pengawet/fixative yang dipakai, species hewan dan tanggal pengambilan.
0 komentar:
Posting Komentar